Tentang Season



Minnasan Konichiwa, bertemu lagi dengan saya Sani masih dalam Man Jadda Wa Jadda tapi blog ini merupakan blog anak dari centre blog Man Jadda Wa Jada dan dbuat masih dalam rangka pembuatan Project akhir semester 1. Blog pertama adalah Du Noir Surdu Blanc diambil dari bahasa Prancis yang artinya "Hitam Diatas Putih" karene pada hakikatnya warna hitam dan putih adalah warna dasar kehidupan. didalam Du Noir Surdu Blanc anda akan menemukan Novel terjemahan dari Negara Prancis dan Novel terjemahan dari Inggris karya penulis legendaris Connan Doyle. blog kedua adalah season blog ini masih bertema tentang tulis-menulis anda ankan menemukan beberapa karya Dewi Lestari yang diangkat ke layar lebar saja dan quotes dari Dewi Lestari. jujur saja kata Season itu terinspirasi dari satu tempat yang paling ingin saya kunjungi yaitu Jepang karena disana terdapat empat musim dan ke empat musim tersebut selalu indah untuk dinikmati baik musim semi dengan budaya hanami, atau musim panas dengan berjalan-jalan dipantai, atau musim gugur dengan semua tanaman berubah menjadi kuning, merah dan orange juga musim dingin bisa kita nikmati dengan bermain salju. Blog ketiga adalah Bienvenue2, Bienvenue berasal dari bahasa Prancis yang artinya selamat datang, disini anda bisa menemukan sinopsis novel Dewi Lestari baik yang diangkat menjadi film laya lebar maupun tidak dan tentu saja anda bisa membaca quotes dari penulis ternama Tere Liye, dan yang terakhir adalah blog doa usaha doa didalam blog ini anda akan menemukan beberapa sinopsis novel Andrea Hirata dan tentunya quotes dari Andrea Hirata. Selamat membaca minnasan.


Quotes Of Dewi “Dee” Lestari

“Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkan ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang?”
― Dewi 'Dee' LestariFilosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade

 “Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring dan bukan digiring.(Spasi)”
― Dewi 'Dee' LestariFilosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade

 “Semua perjalanan hidup adalah sinema. Bahkan lebih mengerikan. Darah adalah darah, dan tangis adalah tangis. Tak ada pemeran pengganti yang akan menanggung sakitmu.”
― Dewi 'Dee' LestariKsatria, Puteri, dan Bintang Jatuh

“Karena hati tak perlu memilih, ia selalu tahu kemana harus berlabuh”
― Dewi 'Dee' LestariPerahu Kertas

“aku gak mau sepuluh, dua puluh tahun dari hari ini, aku masih terus-terusan memikirkan orang yg sama. bingung di antara penyesalan dan penerimaan.”
― Dewi 'Dee' LestariPerahu Kertas

 “Kita memang tak pernah tahu apa yang dirindukan sampai sesuatu itu tiba di depan mata.”
― Dewi 'Dee' LestariAkar

 “Kadang - kadang pilihan yang terbaik adalah menerima...”
― Dewi 'Dee' LestariRectoverso

 “Carilah orang yang nggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-segalanya.”
― Dewi 'Dee' LestariPerahu Kertas

“Hati tidak memilih. Hati dipilih. Karena hati tidak perlu memilih, ia selalu tahu kemana harus berlabuh”
― Dewi 'Dee' Lestari

“hati kamu mungkin memilihku, seperti juga hatiku selalu memilihmu. Tapi hati bisa bertumbuh dan bertahan dengan pilihan lain. Kadang, begitu saja sudah cukup. Sekarang aku pun merasa cukup.”
― Dewi 'Dee' LestariPerahu Kertas

 “Semua pertanyaan selalu berpasangan dengan jawaban.
Untuk keduanya bertemu, yang dibutuhkan cuma waktu”
― Dewi 'Dee' LestariPartikel

 “Kadang-kadang langit bisa kelihatan seperti lembar kosong. Padahal sebenarnya tidak. Bintang kamu tetap di sana. Bumi hanya sedang berputar.”
― Dewi 'Dee' LestariPerahu Kertas

 “Aku memandangimu tanpa perlu menatap. Aku mendengarmu tanpa perlu alat. Aku menemuimu tanpa perlu hadir. Aku mencintaimu tanpa perlu apa-apa, karena kini kumiliki segalanya.”
― Dewi 'Dee' LestariRectoverso

 “Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan.”
― Dewi 'Dee' LestariFilosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade

 “kenangan itu cuma hantu di sudut pikir. selama kita diam dan ngga berbuat apa-apa, selamanya dia tetap jadi hantu, ngga akan pernah jadi kenyataan.”
― Dewi 'Dee' Lestari

 “Rasakan semua, demikian pinta sang hati. Amarah atau asmara, kasih atau pedih, segalanya indah jika memang tepat pada waktunya. Dan inilah hatiku, pada dini hari yang hening. Bening. Apa adanya.”
― Dewi 'Dee' LestariRectoverso

 “Berputar menjadi sesuatu yang bukan kita, demi bisa menjadi diri kita lagi.”
― Dewi 'Dee' Lestari

 “Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda?
Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?”
― Dewi 'Dee' LestariFilosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
 “Bila engkau ingin satu, maka jangan ambil dua. Karena satu menggenapkan, tapi dua melenyapkan. Mencari Herman
― Dewi 'Dee' LestariFilosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade

“I'd like to find the guy who invented the proverb 'go with the flow' and lead him to an ocean full of hungry sharks. And see how he would flow. I'd really like to know.”
― Dewi 'Dee' LestariRectoverso

“Walau tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya. Filosofi Kopi
― Dewi 'Dee' LestariFilosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade

“Cinta kan tidak butuh tali. Ia membebaskan. Jadi buat apa kita melawan arusnya dan malah saling menjajah?”
― Dewi 'Dee' Lestari

“Tiada yang lebih indah. Tiada yang lebih rindu. Selain hatiku. Andai engkau tahu.”
― Dewi 'Dee' LestariRectoverso
“Sahabat saya itu adalah orang yang berbahagia. Ia hanya mengetahui apa yang ia sanggup miliki. Saya adalah orang yang paling bersedih, karena saya mengetahui apa yang tak sanggup saya miliki.”
― Dewi 'Dee' LestariRectoverso

 “Cintanya adalah paket air mata, keringat, dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi seseorang.”
― Dewi 'Dee' LestariRectoverso

“Kenangan itu hanya hantu di sudut pikir, selama kita diam selamanya dia tetap jadi hantu, ga akan pernah jadi kenyataan”
― Dewi 'Dee' LestariPerahu Kertas

 “Jingga di bahumu. Malam di depanmu. Dan bulan siaga sinari langkahmu. Teruslah berjalan. Teruslah melangkah. Kutahu kau tahu. Aku ada.”
― Dewi 'Dee' LestariRectoverso
 “Akan ada satu saat kamu bertanya: pergi ke mana inspirasiku? Tiba-tiba kamu merasa ditinggal pergi. Hanya bisa diam, tidak lagi berkarya. Kering. Tetapi tidak selalu itu berarti kamu harus mencari objek atau sumber inspirasi baru. Sama seperti jodoh, Nan. Kalau punya masalah,tidak berarti harus cari pacar baru kan? Tapi rasa cinta kamu yang harus diperbarui.Cinta bisa tumbuh sendiri,tetapi bukan jaminan bakal langgeng selamanya,apalagi kalau tidak dipelihara. Mengerti kamu?"

-Nasihat Poyan pada Keenan suatu hari”
― Dewi 'Dee' LestariPerahu Kertas

 “rasa memiliki itu hidup seperti sel. semula satu dan kemudian terpecah jadi seribu satu. dan aku menyimpan sel-sel yang sangat sehat. ia akan terpecah diluar kendali cinta itu sendiri. sel ini terus bertambah dan merambah. mereka hidup melingkari kita, semenjak kita saling mencinta. suka tak suka.”
― Dewi 'Dee' Lestari

 “Keheningan seakan memiliki jantung. Denyutnya terasa satu-satu, membawa apa yang tak terucap. Sejenak berayun di udara, lalu bagaikan gelombang air bisikan itu mengalir, sampai akhirnya berlabuh di hati.”
― Dewi 'Dee' LestariPerahu Kertas



Sumber : https://www.goodreads.com/author/quotes/164478.Dewi_Dee_Lestari
みんなさん こんにちわ, ini adalah blog kedua saya dalam menyusun tugas e-marketing di kampus. Sebetulnya saya membuat lima blog dengan mengangkat tema yang sama yaitu mengenai penulis Indonesia dan karya-karya nya, ide itu berawal dari hobi saya membaca novel. Hobi membaca novel itu sudah saya mulai sejak saya duduk di bangku SD awalnya sih guru ngasih tugas resensi novel dan akhirnya kecanduan deh baca novel, saya lupa judul novel yang saya resensi tapi saya ingat benar novel kedua yang saya baca adalah novel berjudul "Selamanya" yang dalam film nya dipernakan oleh Jullie Estele dan Dimas Seto wah wah saya baru nyadar juga yah novel itu tuh konflik nya terlalu dewasa untuk ukuran anak SD yang baru baca novel, wajarlah itu novel pinjeman dari kakak nya temen saya yang udah SMA waktu itu. Cukup flashback nya, kembali ke blog didalam blog saya anda akan menemukan profile penli Indonesia, quotes dan karya-karya yang bisa disebut master piece dari setiap penulis. kali ini saya sudah menulis artikel tentang si cantik Dewi Lestari. selamat membaca dan 楽しみます



Biografi


Dewi Lestari Simangunson atau yang memiliki nama pena Dee lahir di Bandung Jawa Barat, 20 Januari 1976 (39 thn). Anak ke empat dari lima bersaudara. Ayahnya bernama Yohan Simangunson dan ibunya bernama Turlan br Siagian. Dewi Lestari juga merupakan alumnus SMAN 2 Bandung dan merupakan alumnus Universitas Parahyanagan Bandung jurusan Hubungan Internasional.


Karier

Sejak kecil Dewi Lestari atau Dee sudah mengenal musik, karena ayahnya adalah seorang TNI yang juga mempelajari piano secara otodidak. Bahkan adik perempuan Dewi Lestari atau Dee yang bernama Arina Ephipania merupakan vocalis dari grup musik Mocca. Sebelum bergabung dengan RSD, Dewi Lestari atau Dee pernah menjadi backing vocal untuk Iwa K, Java Jive dan Chrisye. Sekitar bulan Mei 1994, ia bersama Rida Farida dan Indah Sita Nursanti bergabung membentuk Trio RSD atas prakarsa Ajie Soetama dan Adi Adrian. . Pada tahun 2006, Dewi Lestari atau Dee meluncurkan album berbahasa Inggris berjudul Out Of Shell, dan tahun 2008 melucurkan album RectoVerso,Album Ini mengundang Arina Mocca berduet di lagu Aku Ada dan berduet di lagu "Peluk" dengan Aqi Alexa. Hits besarnya adalah "Malaikat Juga Tahu". Di Album ini juga Dee merilis ulang lagu milik Marcell Siahan berjudul "Firasat".


Dewi Lestari tak hanya dikenal sebagai penyanyi. Dewi Lestari juga termasuk salah satu penulis yang memiliki banyak penggemar di Indonesia . Karya pertamanya adalah novel trilogi SUPERNOVA yang kemudian melejitkan namanya sebagai seorang penulis. Seri KSATRIA, PUTRI, DAN BINTANG JATUH diterbitkan tahun 2001, menyusul kemudian seri AKAR, tahun 2002, yang sempat menuai kontroversi karena gambar sampul pada cetakan pertama yang dianggap melecehkan umat Hindu. Sedangkan seri ketiga, PETIR dirilis pada tahun 2005, di mana di dalamnya Dee menambahkan 4 tokoh baru.
Sebelum menerbitkan SUPERNOVA, sebenarnya Dee kerap menulis di beberapa media, dan sepertinya menulis sudah menjadi bagian dari hidupnya. Tak berhenti di SUPERNOVA: PETIR, tahun 2006 Dee kembali menggebrak lewat buku kumpulan cerita, FILOSOFI KOPI, disusul kemudian dengan kumpulan 11 cerita dalam RECTOVERSO yang juga dikemas dengan bentuk lagu. Setelahnya, pada 2009 Dee menerbitkan PERAHU KERTAS, dan disusul dengan MADRE pada tahun 2011.
Tahun 2012 menjadi tahun yang sibuk bagi Dee. 4 April 2012, Dee merilis seri SUPERNOVA terbaru berjudul PARTIKEL. 4 bulan kemudian, pada pertengahan Agustus 2012 film PERAHU KERTAS yang diadaptasi dari novelnya mulai tayang di bioskop di seluruh Indonesia. Film arahan Hanung Brahmantyo ini menaruh nama Maudy Ayunda dan Adipati Dolken sebagai peran utama. Dewi Lestari pun ikut muncul sebagai peran pembantu.
Selain PERAHU KERTAS, karya Dewi lainnya yang akan diangkat ke layar lebar adalah RECTOVERSO dan MADRE. RECTOVERSO merupakan film omnibus yang digarap oleh 5 sutradara berbeda yaitu Cathy Sharon, Olga Lidya, Marcella Zalianty, Rachel Maryam dan Happy Salma. Lima sutradara tersebut masing-masing akan menggarap film dari cerpen dalam buku RECTOVERSO yang berjudul Cicak di Dinding, Curhat Buat Sahabat, Malaikat Juga Tahu, Firasat dan Hanya Isyarat.

Sumber :





   Supernova: Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh

    Judul                : Supernova: Kesatria,Putri, & Bintang Jatuh
    Pengarang        : Dewi Lestari atau Dee
    Penerbit            : Bentang Pustaka, Yogyakarta
    Tebal                : 318 halaman
    Tahun Terbit    : 2012

"Engkaulah getar pertama yang meruntuhkan gerbang   tak berujungku mengenal hidup
Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan dahagaku dalam cinta tak bermuara
Engkaulah matahari firdausku yang menyinari kata pertama di cakrawala aksara
     Kau hadir dengan ketiadaaan
     Sederhana dalam ketidakmengertian
     gerakmu tiada pasti
     Namun aku terus disini
     Mencintaimu
                      Entah kenapa"

                          - Dee -
Novel ini berkisah tentang Dhimas dan Reuben,  pasangan gay yang bertemu saat kuliah di Amerika. Dimas adalah seorang mahasiswa sastra Inggris di Washington, sedangkan Reuben merupakan mahasiswa Johns Hopkins yang tergila-gila dengan fisika kuantum. Mereka berdua tergugah ingin membuat masterpiece Akhirnya, mereka sepakat untuk mengemas kolaborasi mereka science ilmiah dan sastra
Tokoh Kesatria diwakili seorang eksekutif bernama Ferre yang berada di puncak karier. Muda, tampan, sukses, dan lajang. Sementara putri diperankan oleh tokoh Rana yang merupakan seorang wartawan dan Bintang jatuh oleh Diva yang merupakan seorang model terkenal sekaligus WTS.
Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh menampilkan dua kisah yang terkait secara pararel. Ada cerita di dalam cerita. Kisahnya berjalan bolak-balik antara kisah Dimas dan Ruben dan kisah yang disusun mereka berdua, yaitu kisah antara Ferre, Rana, Diva, dan Cyberavatar (Supernova).

Konflik dimulai saat Rana mewawancarai Ferre untuk artikel yang akan dimuat di majalah. Tak disangka jika wawancara singkat itu menjadi awal terjalinnya kisah cinta terlarang di antara mereka berdua, karena Rana sudah menikah dengan Arwin yang sama . Dalam kebimbangannya, dari seorang teman Rana mendapat saran untuk mengkonsultasikan masalahnya dengan Supernova, Cyber Avatar yang bersedia menjawab semua permasalahan dan pertanyaan yang diajukan orang-orang. Tak ada yang tahu bahwa sosok Supernova di dunia maya ini sebenarnya adalah Diva di dunia nyata, tetangga depan rumah Ferre, yang adalah seorang model sekaligus pelacur papan atas, tetapi dengan kemampuan akademis melampaui bahkan para pakar di bidangnya. 

Hubungan Rana dan Ferre semakin terpojok. Tetapi Rana masih tidak bisa meninggalkan pernikahnnya bersana Arwin. Tetapi ternyata Arwin sudah mengetahui semuanya. Hingga pada akhirnya Arwin berbicara kepada Rana dengan cara yang jauh berbeda dari bayangan Rana. Arwin berbicara dengan tenang dan berkata bahwa ia sangat mencintai Rana. "Istriku atau bukan, kamu tetaplah Rana yang kupuja. Dan perasaan ini cukup besar untukku berjalan sendiri tanpa perlu kamu ada". Hal itu mengagetkan Rana dan membuatnya malah berbalik kepada suaminya Arwin.

Ferre berada di titik kritis. Trauma masa kecilnya kembali menyeruak. Penggalan kisah hidup yang sangat menyakitkan yang tersimpan sekian lama akhirnya harus kembali ia hadapi. Ferre, sebagai Kesatria, harus menghadapi pengkhianatan Rana sang Putri. Dan, apakah Bintang Jatuh kali ini akan muncul menjadi penyelamatnya, atau penghancurnya?


Selain itu Novel ini diangkat menjadi film dan di sutradarai oleh Rizal Mantovani dan di produseri oleh Ram Soraya dan Sunil Soraya, dengan menggaet Hamish Daud sebagai Dimas, Arifin Putra sebagai tokoh Reuben Herjunot Ali sebagai Ferre, Raline Shah sebagai Rana, Fedi Nuril sebagai Arwin dan Paula Verhoeven sebagai  Diva.







            Sumber :